Tingkatkan Kesadaran Neurofibromatosis Tipe 1, AstraZeneca Gelar Edukasi dan Akses Terapi
Dalam rangka memperingati hari kesadaran Neurofibromatosis Sedunia (World NF Awarness Day), AstraZeneca menyelenggarakan sesi edukatif bertajuk “Kenali dan Pahami Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1)”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1).
Neurofibromatosis (NF) adalah kelompok penyakit langka yang ditandai dengan pertumbuhan tumor abnormal pada sistem saraf. Terdapat dua tipe utama Neurofibromatosis, keduanya sama-sama memengaruhi jaringan saraf, tetapi memiliki karakteristik dan gejala klinis berbeda.
Neurofibromatosis Tipe 1 merupakan bentuk paling umum dan mencakup 96% dari seluruh kasus. NF1 ditandai dengan munculnya bercak café-au-laitpada kulit, neurofibroma (tumor pada saraf), serta gangguan lain seperti kesulitan belajar. Sementara Neurofibromatosis Tipe 2 umumnya ditandai dengan gangguan pendengaran akibat tumbuhnya schwannoma vestibular (tumor pada saraf pendengaran), disertai dengan gejala neurologis lain seperti gangguan keseimbangan atau kelemahan otot.
Dokter Spesialis Anak, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa Neurofibromatosis Tipe 1 adalah kelainan genetik langka bersifat multisistemik, dapat dikenali sejak usia dini, dan harus ditangani secara serius. Ia menekankan pentingnya melakukan deteksi dini terhadap NF1.
“Gejala awalnya sering tidak dikenali, padahal bisa berkembang menjadi tumor di jaringan saraf dan berdampak pada berbagai organ. Penanganan NF1 membutuhkan kolaborasi dari tim medis multidisipliner sejak awal,” ujarnya dalam konfe0rensi pers Kenali dan Pahami Neurofibromatosis, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: Menang Tender BPJS Kesehatan, Emiten Telekomunikasi JAST Optimis Bisa Dongkrak Pendapatan
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan bahwa sekitar 27 juta orang Indonesia berisiko mengalami penyakit langka.
“50% di antaranya adalah anak-anak, dan 30% dari mereka tidak bertahan hidup hingga usia lima tahun. Pada tahun 2024, sekitar 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk penyakit langka seperti NF1,” ungkapnya.
Anak-anak di Indonesia yang mengalami Neurofibroma Pleksiform (NP) kini memiliki akses terhadap terapi Selumetinib. Terapi pertama untuk pasien berusia 3 tahun ke atas dengan NF1 simptomatik. Terapi ini terbukti secara klinis mampu mengurangi ukuran tumor, meredakan nyeri, dan meningkatkan fungsi fisik dan kualitas hidup.
Medical Director AstraZeneca Indonesia, Dr. Feddy, menyampaikan bahwa kehadiran Selumetinib di Indonesia menunjukkan adanya inovasi dalam penanganan NF1 yang sebelumnya terbatas. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan penyakit langka NF1.
“Dengan menekan pentingnya deteksi dini, diagnosa yang tepat, dan penanganan tepat waktu, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya sistem layanan kesehatan yang lebih baik bagi penyintas penyakit langka di Indonesia,” ungkapnya.
Dr. Feddy juga menegaskan komitmen AstraZeneca dalam mendukung dan memperkuat komunitas penyakit langka melalui penyediaan akses terapi, edukasi, serta kolaborasi lintas sektor.
Ketua Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia, Peni Utami, menyoroti bahwa pasien dengan penyakit langka, termasuk NF1, seringkali mendapat tantangan, baik dari segi medis, psikologis, sosial, minimnya informasi, dan akses layanan yang belum merata.
Baca Juga: Waspada ‘Ganula’, Galon Lanjut Usia Sumber Bahaya BPA bagi Kesehatan
“Sebagai organisasi pasien, kami berharap semakin banyak pihak yang memahami dan peduli. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa menciptakan sistem yang lebih inklusif bagi semua pasien penyakit langka di Indonesia,” ujarnya.
President Director AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, mengungkapkan bahwa melalui AstraZeneca, inovasi tak hanya menghadirkan terapi, tetapi juga kesadaran, memperluas akses, dan memastikan tak ada yang terabaikan. AstraZeneca ingin mendorong sistem kesehatan yang inklusif dan responsif terhadap penyakit langka.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kami ingin mendorong terbentuknya sistem kesehatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap penyakit langka seperti NF1,” tegasnya.
-
208 Napi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Khusus Idulfitri, Satu Sampai Dua Bulan Potongan TahananDemokrat Tanggapi Isu 'Matahari Kembar': Herzaky Tegaskan Prabowo Rangkul Semua Tokoh BangsaAntusiasme Luar Biasa ke SUV Xiaomi YU7: Rp555 Juta!Respon Kebijakan Tarif Dagang AS, Kemenko Perekonomian Tampung Masukan Pelaku UsahaKecewa dengan Anies Baswedan, Ketum Partai Emas: Dari Zaman Ahok...Cegah Kasus PPDS Kekerasan Terulang, Wamenkes: Ada Tes Kejiwaan MMPISering Dianggap Sama, Kenali Beda Diabetes dan PrediabetesIni Berbagai Keseruan yang Bisa Dinikmati di BundaFest 2024Alumni Unpad Dukung Ganjar Tuai Polemik, Inisiator Angkat BicaraNYALANG: Nyala Harapan di Tepi Kelabu
- ·Hadapi Tahun Politik, Kapolri Tegas Minta Jajarannya Jaga Perdamaian hingga Persatuan RI
- ·Mencekam! Demonstran Nekat Berkemah di Depan Gedung DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI
- ·Kepala BPOM Sebut Ketamin Banyak Dikonsumsi Gen Z dan Alpha
- ·Cegah Praktik Percaloan Saat Melamar Kerja, Kemnaker Akan Terapkan Hal Ini
- ·世界最好的美术学院大盘点!
- ·FOTO: Monkey Forest Ubud Tutup Imbas Pohon Tumbang Tewaskan 2 Turis
- ·Perjalanan Kereta Terpanjang di Dunia: dari Portugal ke Singapura
- ·Buah Kesemek Jangan Ditolak, Ini 7 Manfaatnya yang Tak Terduga
- ·AstraZeneca Tarik Vaksin Covid
- ·Maman Imanul Haq Desak Gelar Dokter PPDS Pemerkosa di RSHS Dicabut: Kariernya Harus Selesai!
- ·Telkom Gandeng Zoom, Perkuat Solusi Digital AI untuk Segmen B2B
- ·Intiland Resmi Gandeng ION Network untuk Bangun Data Center di Surabaya
- ·Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Hak untuk Sehat, Tanggung Jawab Siapa?
- ·Jangan Berlebihan, Ini 3 Efek Samping Makan Salak
- ·Daftar Diskon dan Promo Menarik di Jakarta X Beauty 2024
- ·Penuh Risiko, Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
- ·Adik dan Orang Tua Dito Mahendra Penuhi Panggilan Bareskrim, Diperiksa Terkait Senpi Ilegal
- ·Buah Kesemek Jangan Ditolak, Ini 7 Manfaatnya yang Tak Terduga
- ·5 Makanan yang Dapat Memperbesar Payudara Secara Alami
- ·Dorong Percepatan MBG, Bapanas Akan Dukung Penyusunan Regulasi dan Optimalisasi SDM
- ·Ucapan Doa untuk Orang yang Akan Berangkat Haji
- ·7 Makanan yang Memberikan Energi dengan Cepat, Bebas Lemas dan Sehat
- ·BI Pangkas Suku Bunga, Dampak ke Pertumbuhan Ekonomi Baru Terasa Tahun Depan
- ·Fraksi PKB Setujui Revisi UU TNI dengan 6 Syarat, Supremasi Sipil Jadi Prioritas
- ·Awali Acara, Relawan Anies Bacakan Ikrar
- ·Penuh Risiko, Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
- ·日本动漫设计大学,你最想选哪所?
- ·Trump Akhirnya Setuju Tunda Penerapan Tarif UE
- ·Potensi Pertumbuhan Emas di 2025: Tinjauan Pasar dengan Broker Octa
- ·Tren Makan Popcorn Beku Curi Perhatian Warganet, Mau Ikut Coba?
- ·英国爱丁堡艺术学院申请条件解读!
- ·Industri Kosmetik dan Obat Tradisional Makin Jaya, Kemenperin Tekankan Pentingnya Branding
- ·Sesmenko Dorong Koperasi Kemenko Perkonomian Semakin Berinovasi
- ·Turun 3%, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp645 miliar pada Kuartal I 2025
- ·天普大学排名情况及录取要求解析
- ·Tanggal Berapa Saldo Dana PKH Tahap II Cair? Pastikan Nama Kamu Ada di DTSEN