Warta Ekonomi,quickq官网入口下载官方 Jakarta - Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, menyatakan bahwa industri semikonduktor negaranya tengah menjadi target upaya spionase siber dari China. Dilansir dari Reuters, Senin (2/6), Brkelmans menyebut upaya spionasi dari negara tersebut terhadap negaranya semakin meningkat, dengan fokus utama pada industri semikonduktor yang menjadi keunggulan teknologi dari Belanda. 

Baca Juga: Kesepakatan Ambyar, Trump Tuding China Langgar Kesepakatan 
“Industri semikonduktor, yang secara teknologi kami pimpin, tentu menarik bagi China untuk mendapatkan kekayaan intelektualnya,” kata Brekelmans. 
Sebelumnya, Badan Intelijen Militer Belanda mengungkap terdapat upaya spionase yang menargetkan industri semikonduktor, kedirgantaraan, dan maritimnya demi memperkuat kemampuan militer dari China. Menurut Brekelmans, aktivitas tersebut tidak hanya berlanjut, tapi juga kian intensif. “Dalam laporan intelijen terbaru, dinyatakan bahwa ancaman siber terbesar datang dari China. Aktivitas siber terbanyak yang kami deteksi berasal dari China. Itu terjadi tahun lalu, dan masih terjadi hingga sekarang,” tegasnya. Brekelmans juga menyoroti bahwa keamanan kini menjadi prioritas utama bagi Belanda. Ini menyusul manuver dari China. Beijing menurutnya telah menggunakan kekuatan ekonominya untuk kepentingan geopolitik dan memberi tekanan pada negara lain termasuk Belanda. Kini, Belanda telah memperkenalkan sejumlah instrumen untuk melindungi industri strategis dan kepentingan vital negara. Pihaknya juga tengah mengintensifkan langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap China. Baca Juga: Lagi-Lagi di China, Truk Tambang Listrik Tanpa Pengendara Sudah Dioperasikan Kementerian Luar Negeri China belum memberikan tanggapan atas tuduhan ini. Beijing secara rutin membantah tuduhan spionase siber dan menyatakan bahwa mereka menentang semua bentuk serangan siber. |